0
0
Setiap tahun, miliaran dolar mengalir lewat remitansi pekerja migran, menjadikannya salah satu pilar utama ekonomi global.
Negara-negara berkembang sangat bergantung pada remitansi untuk menopang konsumsi rumah tangga, pendidikan, hingga pembangunan infrastruktur.
Keunggulannya adalah stabilitas. Remitansi terbukti lebih tahan terhadap krisis global dibanding investasi asing atau perdagangan internasional.
Namun, biaya pengiriman uang antarnegara masih tinggi. Banyak pekerja migran harus membayar biaya transfer hingga 10% dari total uang yang dikirim.
Fintech mulai menghadirkan solusi dengan aplikasi remitansi digital berbasis blockchain, memangkas biaya transfer menjadi hanya 1–2%.
Meski begitu, risiko keamanan dan regulasi tetap jadi hambatan. Beberapa negara khawatir remitansi digital disalahgunakan untuk pencucian uang.
Jika hambatan ini bisa diatasi, remitansi digital bisa menjadi salah satu sektor paling dinamis dalam ekonomi dunia.
Uang para pekerja migran bukan hanya menyelamatkan keluarga, tetapi juga menggerakkan roda globalisasi finansial.
